<< Ke Halaman 1
Tekad-Tekad Bodhisattva Ini ( Paramita ) :
Ke Halaman 3 >>
Sang Buddha berkata :
”Orang Budiman, Engkau
memiliki Welas Asih dan Kasih Sayang Yang Sempurna, untuk memberikan Ketenangan
dan Kebahagiaan kepada Semua Makhluk, Engkau ingin mengulas Mantra Yang Agung
ini, saat ini adalah waktu yang tepat, silahkan menguraikan-nya, Tathagata
sangat Berbahagia dan menyetujui-nya, demikian pula dengan Semua Para Buddha.”
Bodhisattva
Avalokitesvara kemudian berkata kepada Sang Buddha :
”Bhagavate, Saya
ingat ketika dulu, sejak tak terbayang-nya juta-an Kalpa-Kalpa yang Lampau,
Seorang Buddha, yang bernama
Raja
Ribuan Sinar Tak Bergeming Tathagataya,
telah muncul di Dunia. Berkat Welas Asih dan Kesadaran
Agung-Nya terhadap Saya dan Seluruh Makhluk, Sang Buddha, Tathagataya
mengucapkan Mantra Yang Sangat Luas, Sempurna, Tak Terbatas, Mantra Mahakaruna
ini, kemudian mengusap Kepala-Ku dengan tangan emas-Nya dan berkata :
“Orang Budiman, Engkau
harus selalu ingat Mantra Agung ini, agar dapat memberikan Manfaat dan Kebahagiaan
Sempurna kepada Semua Makhluk pada Zaman Kejahatan Masa Mendatang.”
* * *
Saat itu, Saya masih
berada pada Tingkatan Bhumi Pertama (Tingkatan
Bodhisattva berjumlah 10 Tingkatan), setelah mendengar Mantra tersebut, Saya
melampaui Tingkatan Bhumi Ke-Delapan.
Saya sangat Berbahagia, kemudian Saya ber-Tekad :
“Jika Saya dapat
memberikan Manfaat dan Kebahagiaan kepada Seluruh Makhluk di Masa Mendatang,
biar-lah Saya mendapatkan Seribu Tangan dan Seribu Mata di badan-Ku.”
Setelah mengucapkan Tekad-Ku,
saya mendapatkan sepenuh-nya Seribu Tangan dan Seribu Mata di tubuh-Ku, kemudian
dataran di Dunia Sepuluh Penjuru bergetar secara enam cara, ribu-an Para Buddha
dari Sepuluh Penjuru memancarkan sinar-Nya ke tubuh-Ku dan menyinari Dunia-dunia
tak terbatas dari Sepuluh Penjuru.
* * *
Sejak itu, dari Para
Buddha dan Persamuan Agung-Nya, Saya selalu mendengar, menerima dan mengingat
selalu Mantra Agung ini, dan Kegembiraan selalu terulang kembali dari Hati yang
paling dalam, membuat-Ku sangat Bahagia. Sehingga, Saya bisa melampaui tak
terhitung juta-an Kalpa rantai Kelahiran
dan Kematian.
Sejak itu pula, Saya
selalu mengingat dan melafal-nya, dan tidak pernah melupakan-nya. Karena selalu
mengingat-nya, Saya selalu terlahirkan secara spontan dari Bunga-bunga Teratai
Suci di hadapan Para Buddha, dan tidak pernah lahir sekali pun
dari kandungan.”
* * *
“Jika ada dari Para
Bikshu, Bikshuni, Upasaka, Upasika, Para Remaja Suci yang ingin melafal dan
mengingat Mantra ini, Pertama-tama harus membangkitkan Hati Suci (Bodhicitta) yang berdasarkan Kasih Sayang
Agung, dan kemudian mengikuti Saya melafalkan
Tekad-Tekad Bodhisattva Ini ( Paramita ) :
Namo
Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya mengetahui Semua
Ajaran Dharma ;
Namo
Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya memperoleh Mata
Kebijaksanaan ;
Namo
Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya dapat
menyeberangkan Semua Makhluk
ke Pantai Seberang
(membebaskan Semua Makhluk
dari penderitaan) ;
Namo
Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya memperoleh
berbagai Kebijakan
untuk
menyadarkan beragam Makhluk ;
Namo
Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya berada dalam Perahu
Prajna (Kebijaksanaan Agung) ;
Namo
Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya menyeberangi Lautan
Kesengsaraan ;
Namo
Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna
(Disiplin berdasarkan
Peraturan Buddhis,
Kesadaran Murni dan Kebijaksanaan
Murni);
Namo
Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya mencapai Puncak Nirvana;
Namo
Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya berada dalam Kediaman
Tanpa Perbuatan
(suatu keadaan Tanpa Pikiran-pikiran
salah);
Namo
Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya bersatu dengan
Tubuh Agung Dharma (Dharma-Kaya);
~ ~ ~
Jika Saya tiba di Gunung Pedang dan Golok
(amarah dan peperangan),
dengan sendiri-nya
Gunung Pedang dan Golok
tersebut pecah dan hancur;
Jika Saya tiba di minyak mendidih (bencana dan
malapetaka),
dengan sendiri-nya
minyak
mendidih tersebut kering;
Jika Saya tiba di Neraka,
dengan sendiri-nya
Neraka tersebut
lenyap;
Jika Saya tiba di Alam Preta (Makhluk Halus Kelaparan),
dengan sendiri-nya
Mereka menjadi
kenyang;
Jika Saya tiba di Negeri Asura
(Mahluk Besar Setengah Dewa, suka berperang),
dengan sendiri-nya
Pikiran
jahat Mereka padam;
Jika Saya tiba di Dunia Binatang,
dengan sendiri-nya
Mereka menyadari Kebijaksanaan
Agung.”
~ ~ ~
“Setelah mengucapkan Tekad
Murni tersebut, sebut-kan Nama-Ku
Namo
Kwan Im Pu Sha
dengan Keyakinan dan Hati yang Murni,
juga sebut-kan Nama Guru-Ku –
Buddha Amitabha Tathagataya (Namo Omitofo)
juga dengan Keyakinan dan Hati yang Murni,
kemudian Lafal-kan Mantra ini 5 kali atau lebih sehari-nya,
untuk melenyapkan dosa-dosa berat dari Proses Kelahiran
dan Kematian yang terkumpul sejak ratusan-ribuan-jutaan Kalpa-Kalpa yang Lampau.”
* * *
Bodhisattva
Avalokitesvara kemudian berkata kepada Sang Buddha :
“Bhagavate, jika ada Para
Manusia atau Para Dewa yang dapat melafal dan mengingat Mantra dari Mahakaruna Dharani ini, ketika
menjelang kematian, Semua Para Buddha dari Sepuluh Penjuru akan datang dengan
tangan terbuka, Mereka akan terlahirkan di Tanah Suci Buddha mana pun yang Mereka
inginkan.”
~ ~ ~
Bodhisattva
Avalokitesvara juga berkata kepada Sang Buddha :
“Bhagavate, jika ada Siapa
saja yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani ini, terjatuh ke 3 Alam Penderitaan (Alam Binatang,
Alam Preta dan Alam Neraka), maka Aku
ber-Tekad untuk tidak mencapai Ke-Buddha-an (Samyak-Sambodhi).
~ ~ ~
Jika ada Siapa saja
yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani, tidak dapat terlahirkan di Tanah Suci Buddha
mana pun, maka Aku ber-Tekad untuk tidak mencapai Ke-Buddha-an.
~ ~ ~
Jika ada Siapa saja
yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani, tidak bisa mencapai berbagai Samadhi yang tak terbatas dan tidak
dapat mencapai Kebijaksanaan, maka Aku ber-Tekad untuk tidak mencapai Ke-Buddha-an.
Jika ada siapa saja yang
mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani, tidak bisa mencapai apa saja yang dikehendaki-nya
dalam Masa Kehidupan-nya, maka Mantra ini tidak bisa dinamakan Dharani Kasih Sayang dari Hati Suci Yang
Maha Agung, kecuali kalau digunakan oleh Siapa saja yang tidak Budiman atau
oleh Siapa saja yang tidak sepenuh-nya yakin.
~ ~ ~
Jika ada Seorang Wanita
yang tidak menyukai tubuh-nya dan menghendaki tubuh Lelaki, jika mampu melafal
Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani
tetapi tidak dapat merubah tubuh Wanita-nya menjadi tubuh Lelaki, maka Aku ber-Tekad
untuk tidak mencapai Ke-Buddha-an. Tetapi, jika ada sedikit saja ke-ragu-ragu-an,
maka keinginan-nya tak mungkin tercapai.
~ ~ ~
Jika ada Siapa saja
yang mengambil tanpa ijin makanan, minuman, ataupun barang-barang milik Para
Sangha (Para Bikshu atau Bikshuni), walaupun Seribu Para Buddha muncul di Dunia,
Dia tidak mau minta pengampunan dan berubah. Walaupun jika Ia minta pengampunan,
dosa-dosa-nya tidak dapat di-ampuni.
Tetapi saat ini, jika
mampu melafal ber-ulang kali Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani, maka dosa-dosa-nya akan dapat lenyap.
Barang Siapa yang
mengambil atau menggunakan tanpa ijin, minuman, makanan atau barang-barang milik
Para Sangha, maka Ia harus minta pengampunan kepada Para Tathagata dari Sepuluh
Penjuru untuk melenyapkan dosa-dosa-nya.
Dan, ketika
melafalkan ber-ulang kali Mantra Agung Mahakaruna
Dharani ini, Para Tathagata dari Sepuluh Penjuru akan datang dan menjadi Saksi,
maka seluruh dosa-dosa berat dan segala rintangan akan dapat lenyap.
Semua Karma-karma Buruk
dan dosa-dosa berat, seperti Sepuluh Perbuatan Jahat
(membunuh,
mencuri, selingkuh,
berbohong,
berkata kasar, memfitnah,
bermuka
dua, tamak, amarah, dan pikiran tidak benar),
Lima Perbuatan Dosa tak terampuni
(membunuh Ibu, membunuh
Ayah,
membunuh Arahat,
melukai Sang Buddha,
membubarkan Sangha),
mencaci-maki Orang Lain, mencaci-maki Ajaran Dharma,
melanggar Atha-Sila,
melanggar Sila yang Lain-nya,
menghancurkan Stupa, menghancurkan Vihara,
mencuri barang milik Sangha,
dan tidak menghormati Perbuatan Suci-Brahma,
Semua dosa-dosa itu akan dapat lenyap dengan melafal
Mantra Agung Mahakaruna Dharani,
kecuali jika Orang tersebut tidak yakin dengan Mantra ini, maka dosa kecil dan Karma
Buruk kecil sekali pun tidak dapat lenyap, apalagi dosa-dosa berat yang lain-nya.
Tetapi walaupun dosa-dosa berat tidak segera lenyap, pelafalan ber-ulang akan
menjadi bibit Hati Suci di Masa Mendatang.”
* * *
Bodhisattva
Avalokitesvara kemudian berkata kepada Sang Buddha :
“Para Manusia dan Para
Dewa yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani akan mendapatkan Lima Belas Kehidupan yang Baik
dan tidak akan mendapatkan Lima Belas Kematian Buruk.
Lima Belas Kematian Buruk adalah:
1. Mereka
tidak akan meninggal
akibat kelaparan dan kemiskinan;
2. Mereka
tidak akan meninggal
akibat hasil pemukulan, dipenjarakan, atau siksaan lain-nya;
3. Mereka
tidak akan meninggal
di tangan musuh yang kejam;
4. Mereka
tidak akan meninggal
dalam pertempuran;
5. Mereka
tidak akan meninggal
akibat serangan harimau, serigala atau binatang
ganas lain-nya;
6. Mereka
tidak akan meninggal
akibat racun dari ular, kalajengking atau binatang beracun
lain-nya;
7. Mereka
tidak akan meninggal
akibat tenggelam atau terbakar;
8. Mereka
tidak akan meninggal
akibat diracuni;
9. Mereka
tidak akan meninggal
akibat sengatan serangga;
10. Mereka
tidak akan meninggal
akibat sakit kejiwaan;
11. Mereka
tidak akan meninggal
akibat tanah longsor atau tertimpa pepohonan;
12. Mereka
tidak akan meninggal
akibat mimpi buruk yang dikirim oleh Orang atau
Makhluk Jahat;
13. Mereka
tidak akan meninggal
akibat Makhluk-makhluk Halus atau Dewa Jahat;
14. Mereka
tidak akan meninggal
akibat penyakit ganas di sekujur tubuh Mereka;
15. Mereka
tidak akan meninggal
akibat bunuh diri.
Mereka yang mampu
melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna
Dharani tidak akan mengalami Lima Belas Kematian Buruk dan akan mendapatkan
Lima Belas Kehidupan yang Baik seperti :
1. Di Negeri tempat kelahiran Mereka
akan selalu mendapati Pemimpin yang Baik;
2. Mereka akan selalu terlahirkan di Negeri yang Baik;
3. Mereka akan selalu terlahirkan pada saat yang Baik;
4. Mereka akan selalu bertemu
dengan Kawan-kawan yang Baik dan Budiman;
5. Organ tubuh dan panca indera Mereka selalu sempurna;
6. Hati Suci Mereka akan tumbuh dan berkembang sempurna;
7. Mereka tidak akan melanggar hukum;
8. Seluruh Keluarga Mereka akan selalu baik dan harmonis;
9. Mereka akan selalu mendapati
kebutuhan sandang dan pangan yang mencukupi;
10. Mereka akan selalu dihormati
dan mendapatkan pertolongan dari Orang Lain-nya;
Ke Halaman 3 >>