Page 2

<< Ke Halaman 1


Sang Buddha berkata :

”Orang Budiman, Engkau memiliki Welas Asih dan Kasih Sayang Yang Sempurna, untuk memberikan Ketenangan dan Kebahagiaan kepada Semua Makhluk, Engkau ingin mengulas Mantra Yang Agung ini, saat ini adalah waktu yang tepat, silahkan menguraikan-nya, Tathagata sangat Berbahagia dan menyetujui-nya, demikian pula dengan Semua Para Buddha.”


Bodhisattva Avalokitesvara kemudian berkata kepada Sang Buddha :

”Bhagavate, Saya ingat ketika dulu, sejak tak terbayang-nya juta-an Kalpa-Kalpa yang Lampau, Seorang Buddha, yang bernama

Raja Ribuan Sinar Tak Bergeming Tathagataya,

telah muncul di Dunia. Berkat Welas Asih dan Kesadaran Agung-Nya terhadap Saya dan Seluruh Makhluk, Sang Buddha, Tathagataya mengucapkan Mantra Yang Sangat Luas, Sempurna, Tak Terbatas, Mantra Mahakaruna ini, kemudian mengusap Kepala-Ku dengan tangan emas-Nya dan berkata :


“Orang Budiman, Engkau harus selalu ingat Mantra Agung ini, agar dapat memberikan Manfaat dan Kebahagiaan Sempurna kepada Semua Makhluk pada Zaman Kejahatan Masa Mendatang.”


* * *



Saat itu, Saya masih berada pada Tingkatan Bhumi Pertama (Tingkatan Bodhisattva berjumlah 10 Tingkatan), setelah mendengar Mantra tersebut, Saya melampaui Tingkatan Bhumi Ke-Delapan. Saya sangat Berbahagia, kemudian Saya ber-Tekad :


“Jika Saya dapat memberikan Manfaat dan Kebahagiaan kepada Seluruh Makhluk di Masa Mendatang, biar-lah Saya mendapatkan Seribu Tangan dan Seribu Mata di badan-Ku.”



Setelah mengucapkan Tekad-Ku, saya mendapatkan sepenuh-nya Seribu Tangan dan Seribu Mata di tubuh-Ku, kemudian dataran di Dunia Sepuluh Penjuru bergetar secara enam cara, ribu-an Para Buddha dari Sepuluh Penjuru memancarkan sinar-Nya ke tubuh-Ku dan menyinari Dunia-dunia tak terbatas dari Sepuluh Penjuru.


* * *



Sejak itu, dari Para Buddha dan Persamuan Agung-Nya, Saya selalu mendengar, menerima dan mengingat selalu Mantra Agung ini, dan Kegembiraan selalu terulang kembali dari Hati yang paling dalam, membuat-Ku sangat Bahagia. Sehingga, Saya bisa melampaui tak terhitung juta-an Kalpa rantai Kelahiran dan Kematian.


Sejak itu pula, Saya selalu mengingat dan melafal-nya, dan tidak pernah melupakan-nya. Karena selalu mengingat-nya, Saya selalu terlahirkan secara spontan dari Bunga-bunga Teratai Suci di hadapan Para Buddha, dan tidak pernah lahir sekali pun dari kandungan.”


* * *



“Jika ada dari Para Bikshu, Bikshuni, Upasaka, Upasika, Para Remaja Suci yang ingin melafal dan mengingat Mantra ini, Pertama-tama harus membangkitkan Hati Suci (Bodhicitta) yang berdasarkan Kasih Sayang Agung, dan kemudian mengikuti Saya melafalkan

Tekad-Tekad Bodhisattva Ini ( Paramita ) :


Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya mengetahui Semua Ajaran Dharma ;


Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya memperoleh Mata Kebijaksanaan ;


Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya dapat menyeberangkan Semua Makhluk
ke Pantai Seberang
(membebaskan Semua Makhluk dari penderitaan) ;


Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya memperoleh berbagai Kebijakan
untuk menyadarkan beragam Makhluk ;


Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya berada dalam Perahu Prajna (Kebijaksanaan Agung) ;


Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya menyeberangi Lautan Kesengsaraan ;



Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna
(Disiplin berdasarkan Peraturan Buddhis,
Kesadaran Murni dan Kebijaksanaan Murni);


Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya mencapai Puncak Nirvana;


Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya berada dalam Kediaman Tanpa Perbuatan
(suatu keadaan Tanpa Pikiran-pikiran salah);


Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya,
Semoga dengan cepat
Saya bersatu dengan Tubuh Agung Dharma (Dharma-Kaya);


~ ~ ~


Jika Saya tiba di Gunung Pedang dan Golok
(amarah dan peperangan),
dengan sendiri-nya
Gunung Pedang dan Golok tersebut pecah dan hancur;


Jika Saya tiba di minyak mendidih (bencana dan malapetaka),
dengan sendiri-nya
minyak mendidih tersebut kering;


Jika Saya tiba di Neraka,
dengan sendiri-nya
Neraka tersebut lenyap;


Jika Saya tiba di Alam Preta (Makhluk Halus Kelaparan),
dengan sendiri-nya
Mereka menjadi kenyang;


Jika Saya tiba di Negeri Asura
(Mahluk Besar Setengah Dewa, suka berperang),
dengan sendiri-nya
Pikiran jahat Mereka padam;


Jika Saya tiba di Dunia Binatang,
dengan sendiri-nya
Mereka menyadari Kebijaksanaan Agung.”


~ ~ ~




“Setelah mengucapkan Tekad Murni tersebut, sebut-kan Nama-Ku
Namo Kwan Im Pu Sha
dengan Keyakinan dan Hati yang Murni,

juga sebut-kan Nama Guru-Ku –

Buddha Amitabha Tathagataya (Namo Omitofo)

juga dengan Keyakinan dan Hati yang Murni,

kemudian Lafal-kan Mantra ini 5 kali atau lebih sehari-nya,

untuk melenyapkan dosa-dosa berat dari Proses Kelahiran dan Kematian yang terkumpul sejak ratusan-ribuan-jutaan Kalpa-Kalpa yang Lampau.”


* * *



Bodhisattva Avalokitesvara kemudian berkata kepada Sang Buddha :

“Bhagavate, jika ada Para Manusia atau Para Dewa yang dapat melafal dan mengingat Mantra dari Mahakaruna Dharani ini, ketika menjelang kematian, Semua Para Buddha dari Sepuluh Penjuru akan datang dengan tangan terbuka, Mereka akan terlahirkan di Tanah Suci Buddha mana pun yang Mereka inginkan.”


~ ~ ~



Bodhisattva Avalokitesvara juga berkata kepada Sang Buddha :

“Bhagavate, jika ada Siapa saja yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani ini, terjatuh ke 3 Alam Penderitaan (Alam Binatang, Alam Preta dan Alam Neraka), maka Aku ber-Tekad untuk tidak mencapai Ke-Buddha-an (Samyak-Sambodhi).


~ ~ ~



Jika ada Siapa saja yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani, tidak dapat terlahirkan di Tanah Suci Buddha mana pun, maka Aku ber-Tekad untuk tidak mencapai Ke-Buddha-an.


~ ~ ~



Jika ada Siapa saja yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani, tidak bisa mencapai berbagai Samadhi yang tak terbatas dan tidak dapat mencapai Kebijaksanaan, maka Aku ber-Tekad untuk tidak mencapai Ke-Buddha-an.


Jika ada siapa saja yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani, tidak bisa mencapai apa saja yang dikehendaki-nya dalam Masa Kehidupan-nya, maka Mantra ini tidak bisa dinamakan Dharani Kasih Sayang dari Hati Suci Yang Maha Agung, kecuali kalau digunakan oleh Siapa saja yang tidak Budiman atau oleh Siapa saja yang tidak sepenuh-nya yakin.


~ ~ ~



Jika ada Seorang Wanita yang tidak menyukai tubuh-nya dan menghendaki tubuh Lelaki, jika mampu melafal Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani tetapi tidak dapat merubah tubuh Wanita-nya menjadi tubuh Lelaki, maka Aku ber-Tekad untuk tidak mencapai Ke-Buddha-an. Tetapi, jika ada sedikit saja ke-ragu-ragu-an, maka keinginan-nya tak mungkin tercapai.


~ ~ ~



Jika ada Siapa saja yang mengambil tanpa ijin makanan, minuman, ataupun barang-barang milik Para Sangha (Para Bikshu atau Bikshuni), walaupun Seribu Para Buddha muncul di Dunia, Dia tidak mau minta pengampunan dan berubah. Walaupun jika Ia minta pengampunan, dosa-dosa-nya tidak dapat di-ampuni.


Tetapi saat ini, jika mampu melafal ber-ulang kali Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani, maka dosa-dosa-nya akan dapat lenyap.


Barang Siapa yang mengambil atau menggunakan tanpa ijin, minuman, makanan atau barang-barang milik Para Sangha, maka Ia harus minta pengampunan kepada Para Tathagata dari Sepuluh Penjuru untuk melenyapkan dosa-dosa-nya.


Dan, ketika melafalkan ber-ulang kali Mantra Agung Mahakaruna Dharani ini, Para Tathagata dari Sepuluh Penjuru akan datang dan menjadi Saksi, maka seluruh dosa-dosa berat dan segala rintangan akan dapat lenyap.


Semua Karma-karma Buruk dan dosa-dosa berat, seperti Sepuluh Perbuatan Jahat
(membunuh, mencuri, selingkuh,
berbohong, berkata kasar, memfitnah,
bermuka dua, tamak, amarah, dan pikiran tidak benar),

Lima Perbuatan Dosa tak terampuni
(membunuh Ibu, membunuh Ayah,
membunuh Arahat, melukai Sang Buddha,
membubarkan Sangha),

mencaci-maki Orang Lain, mencaci-maki Ajaran Dharma,
melanggar Atha-Sila, melanggar Sila yang Lain-nya,
menghancurkan Stupa, menghancurkan Vihara,
mencuri barang milik Sangha,
dan tidak menghormati Perbuatan Suci-Brahma,


Semua dosa-dosa itu akan dapat lenyap dengan melafal Mantra Agung Mahakaruna Dharani, kecuali jika Orang tersebut tidak yakin dengan Mantra ini, maka dosa kecil dan Karma Buruk kecil sekali pun tidak dapat lenyap, apalagi dosa-dosa berat yang lain-nya. Tetapi walaupun dosa-dosa berat tidak segera lenyap, pelafalan ber-ulang akan menjadi bibit Hati Suci di Masa Mendatang.”


* * *



Bodhisattva Avalokitesvara kemudian berkata kepada Sang Buddha :

“Para Manusia dan Para Dewa yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani akan mendapatkan Lima Belas Kehidupan yang Baik dan tidak akan mendapatkan Lima Belas Kematian Buruk.


Lima Belas Kematian Buruk adalah:


1. Mereka tidak akan meninggal
akibat kelaparan dan kemiskinan;

2. Mereka tidak akan meninggal
akibat hasil pemukulan, dipenjarakan, atau siksaan lain-nya;

3. Mereka tidak akan meninggal
di tangan musuh yang kejam;

4. Mereka tidak akan meninggal
dalam pertempuran;

5. Mereka tidak akan meninggal
akibat serangan harimau, serigala atau binatang ganas lain-nya;

6. Mereka tidak akan meninggal
akibat racun dari ular, kalajengking atau binatang beracun
lain-nya;

7. Mereka tidak akan meninggal
akibat tenggelam atau terbakar;

8. Mereka tidak akan meninggal
akibat diracuni;

9. Mereka tidak akan meninggal
akibat sengatan serangga;

10. Mereka tidak akan meninggal
akibat sakit kejiwaan;

11. Mereka tidak akan meninggal
akibat tanah longsor atau tertimpa pepohonan;

12. Mereka tidak akan meninggal
akibat mimpi buruk yang dikirim oleh Orang atau Makhluk Jahat;

13. Mereka tidak akan meninggal
akibat Makhluk-makhluk Halus atau Dewa Jahat;

14. Mereka tidak akan meninggal
akibat penyakit ganas di sekujur tubuh Mereka;

15. Mereka tidak akan meninggal
akibat bunuh diri.


Mereka yang mampu melafal dan mengingat Mantra Agung dari Mahakaruna Dharani tidak akan mengalami Lima Belas Kematian Buruk dan akan mendapatkan


Lima Belas Kehidupan yang Baik seperti :


1. Di Negeri tempat kelahiran Mereka
akan selalu mendapati Pemimpin yang Baik;

2. Mereka akan selalu terlahirkan di Negeri yang Baik;

3. Mereka akan selalu terlahirkan pada saat yang Baik;

4. Mereka akan selalu bertemu
dengan Kawan-kawan yang Baik dan Budiman;

5. Organ tubuh dan panca indera Mereka selalu sempurna;

6. Hati Suci Mereka akan tumbuh dan berkembang sempurna;

7. Mereka tidak akan melanggar hukum;

8. Seluruh Keluarga Mereka akan selalu baik dan harmonis;

9. Mereka akan selalu mendapati
kebutuhan sandang dan pangan yang mencukupi;

10. Mereka akan selalu dihormati
dan mendapatkan pertolongan dari Orang Lain-nya;




Ke Halaman 3 >>