( Nama Lengkap Sutra Ini
: )
Sutra Tentang
Dharani Kasih Sayang Dari Hati Suci Yang Maha Agung,
Nan Luas, Sempurna, Tak Terbatas
Dari Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu dan Seribu Mata
( Thousand-Handed And Thousand-Eyed Avalokitesvara Bodhisattva's Vast,
Perfect, Unimpeded, Great-Compassionate Heart Dharani Sutra )
( Tsin Sau Tsin Ngarn Gwun Syde Yarm Poe Sard Gworng Dhye Yiun Moon Moe
Ngoy Dhye Bey Sum Tor Lor Ney Ging)
( Qian Shou Qian Yan Guan Shi Yin Pu Sa Guang Da Yuan
Man Wu Ai Da Bei Xin Tuo Luo Ni Jing )
( Tripitaka No. 1060 )
( Bodhisattva Avalokitesvara juga dikenal dengan Nama :
Kwan Shi Yin Pu Sha atau Kwan Im Pu Sha )
Kwan Shi Yin Pu Sha atau Kwan Im Pu Sha )
* * *
Sutra ini diterjemahkan pada Zaman Kerajaan Tang oleh Shramana Bhagavat-Dharma dari India Barat.
Sutra ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris oleh Silfong Tsun.
* * *
Demikian yang telah Ku
dengar,
Suatu ketika Sang
Buddha Sakyamuni Tathagataya berada di Gunung
Potalaka, di Istana berhiasan beragam permata, kediaman Bodhisattva Avalokitesvara,
Beliau duduk bersila di atas Mahkota Kebesaran Singgasana berhiasan
beragam batu permata. Ratus-an kibaran bendera warna-warni yang sangat berharga
terpasang menghiasi sekeliling-Nya.
Saat itu, Sang
Tathagata, di atas Mahkota Singgasana-nya, bermaksud memberi Ajaran Dharma
tentang Mantra Yang Tak Terlupakan, Beliau dikelilingi oleh tak terhingga
banyak-nya Bodhisattva-Mahasattva, Mereka adalah:
Bodhisattva Dharani-Raja,
Bodhisattva Ratna-Raja,
Bodhisattva Bhaisajya-Raja,
Bodhisattva Bhaisajya-Samudgate,
Bodhisattva Avalokitesvara,
Bodhisattva Mahastamaprata,
Bodhisattva Avatamsaka,
Bodhisattva Great-Sublime,
Bodhisattva Precious-Deposit,
Bodhisattva Virtue-Store,
Bodhisattva Vajragarbha,
Bodhisattva Akasagarbha,
Bodhisattva Maitreya,
Bodhisattva Samantabhadra,
Bodhisattva Manjushri
dan Bodhisattva-Mahasattva yang Lain-nya.
Semua-Nya adalah Para
Pangeran Agung Dharma yang telah di-Abhiseka.
Sang Buddha juga
dikelilingi oleh tak terhingga banyak-nya Arahat yang telah mencapai ke-Sepuluh
Tingkatan Arahat, dipimpin oleh Arya Maha-Kasyapa.
Beliau juga ditemani
oleh tak terhingga banyak-nya Para Dewa Surga Brahma, dipimpin oleh Brahma
Sinza ;
Beliau juga ditemani
oleh tak terhingga banyak-nya Para Dewa Surga Kamaloka, dipimpin oleh Dewa Gopaka ;
Beliau juga ditemani
oleh tak terhingga banyak-nya Para Dewa Surga Caturmaharajaloka, dipimpin oleh Dewa Dhritarastra;
Beliau juga ditemani
oleh tak terhingga banyak-nya Para Dewa, Naga, Yaksha, Gandharva, Asura,
Garuda, Kinnara, Mahoraga, Manusia, Amanusya, dipimpin oleh Maharaja Naga Agung
Nan Mulia-Nya Surgawi;
Beliau juga ditemani
oleh tak terhingga banyak-nya Para Dewi dari Surga Kamaloka, dipimpin oleh Dewi Mata Kesucian ;
Beliau juga ditemani
oleh tak terhingga banyak-nya
Para Dewa Surga Sunyata,
Dewa Sungai dan Lautan, Dewa Sumber Mata Air,
Dewa Danau, Dewa Obat-Obat-an, Dewa Hutan,
Dewa Tempat Kediaman, Dewa Api, Dewa Bumi,
Dewa Angin, Dewa Tanah, Dewa Pegunungan,
Dewa Batu-Batu-an, Dewa Istana,
dan Para Dewa yang Lain-Nya.
Semua-Nya datang dan
berkumpul bersama dalam Persamuan Agung ini.
Pada saat itu dalam
Persamuan Agung, Bodhisattva Avalokitesvara secara diam-diam memancarkan Cahaya
Agung-Nya, sehingga Seluruh Dunia di Sepuluh Penjuru, bersamaan dengan Sistem Dunia
Tiga-Ribu-Maha-Ribu Alam Semesta ini, semua-nya bersinar berkilauan keemasan.
Istana-Istana Surgawi,
Istana-Istana Para Naga, dan Istana-Istana Para Dewata, Semua bergetar.
Sungai-Sungai, Lautan, Gunung-Gunung Cincin-Besi (Cakravada-parvata), Gunung-Gunung Sumeru, Gunung-Gunung Bumi, dan Gunung-Gunung
Kegelapan juga ikut bergetar. Cahaya berbagai Matahari, berbagai Bulan,
berbagai Mutiara, Api, dan Perbintangan Semua-nya menjadi lenyap.
* * *
Menyadari kejadian
yang sangat langka ini, Bodhisattva Dharani-Raja menjadi sangat tertegun ber-campur
kagum, sehingga Beliau bangkit dari tempat duduk-Nya, bersikap Anjali (merangkap ke-dua tangan) dan
bertanya kepada Sang Buddha dengan lanunan syair-Nya :
“Siapa-kah yang telah mencapai Tingkat Ke-Buddha-an saat ini, Memancarkan
Sinar Suci terang benderang ke Segala Penjuru ?
Seluruh Dunia di Sepuluh
Penjuru berkilauan keemasan, Demikian pula dengan Sistem Tiga-Ribu-Maha-Ribu Dunia
Alam Semesta ini.
Siapa-kah yang telah
mencapai Kebebasan Sempurna saat ini, Menunjukkan Kekuatan Suci Nan Langka ?
Tak terhingga Dunia
Tanah Suci Buddha Semua bergetar, Demikan pula dengan Istana-Istana Para Naga
dan Dewata.
Saat ini Semua Persamuan
ikut bertanya, Tak tahu, Siapa-kah yang memiliki Kekuatan ini. Apakah Beliau
Sang Buddha, Sang Bodhisattva, atau Arya Arahat, atau Dewa Brahma, Dewa Mara, Para
Dewa Surgawi, atau-kah Dewa Sakra Sang Raja Langit.
Kami memohon kepada
Bhagavate, Welas Asih-Nya, Untuk memberitahu Kami asal dari Kekuatan Suci Nan
Agung ini.”
* * *
Sang Buddha kemudian
berkata kepada Bodhisattva Dharani-Raja :
“Orang Budiman, Engkau
Semua seharus-nya tahu bahwa di Persamuan ini ada Seorang Bodhisattva-Mahasattva
yang bernama Avalokitesvara, Makhluk
Agung Yang Tak Ada Batas-nya.
Beliau telah mencapai
Tingkatan Welas Asih dan Kasih Sayang Yang Agung Nan Sempurna sejak dulu, tak
terhitung banyak-nya Kalpa-Kalpa sebelum-nya, dan telah Sempurna
mencapai Ajaran Tak Terbatas dari Pintu-Pintu Dharma berdasarkan Kemantraan.
Untuk memberikan Ketenangan dan Kebahagian kepada Semua Makhluk, Beliau
memancarkan Kekuatan Sinar Agung-Nya.”
* * *
Setelah Sang Buddha
selesai berkata demikian,
Bodhisattva Avalokitesvara
bangkit dari tempat duduk-Nya, merapikan jubah-Nya dan
bersikap anjali kepada Sang Buddha
sambil berkata :
“Bhagavate, Saya memiliki sebuah Mantra yang berasal dari
Dharani Kasih Sayang dari
Hati Suci Yang Maha Agung
dan ingin segera memberitahukan-nya,
untuk memberikan Ketenangan dan Kebahagiaan kepada Semua
Makhluk;
untuk menyembuhkan semua penyakit;
untuk memberikan usia yang panjang;
untuk menggapai kekayaan;
untuk menghapuskan semua Karma Buruk dan dosa-dosa
berat;
untuk menghindari bahaya dan malapetaka;
untuk menghasilkan Pahala dari Ajaran Dharma;
untuk menyempurnakan Akar Kebajikan dan Kemuliaan;
untuk melenyapkan rasa takut;
untuk mencapai Semua Keinginan yang Baik.
Bhagavate, mohon
berikan Welas Asih Anda, ijinkan Saya untuk berucap.”
* * *
Ke Halaman 2 >>
Sumber :
Sutra Online