<< Ke Halaman 4
Cara Membuat Batasan Suci adalah :
Lafal-kan Mantra Agung sebanyak 21 kali
* * *
jika Sang Raja atau Pemimpin Negeri
Juga dikenal dengan Nama
* * *
Ke Halaman 6 >>
Cara Membuat Batasan Suci adalah :
Lafal-kan Mantra Agung sebanyak 21 kali
ditujukan kepada sebuah pisau,
kemudian gunakan
pisau untuk membuat Batasan Suci;
atau Lafal-kan Mantra Agung sebanyak 21 kali
ditujukan kepada air bersih secukup-nya,
kemudian percikan air
untuk membuat Batasan Suci;
atau Lafal-kan Mantra Agung sebanyak 21 kali
ditujukan kepada beberapa biji Tantubha (mustard seeds),
kemudian tebar-kan
untuk membuat Batasan Suci;
atau Lafal-kan Mantra Agung sebanyak 21 kali,
kemudian buat-kan Batasan
Suci dengan imajinasi Pikiran;
atau Lafal-kan Mantra Agung ini sebanyak 21 kali
ditujukan kepada abu dupa
dan gunakan untuk
membuat Batasan Suci;
atau Lafal-kan Mantra Agung sebanyak 21 kali
ditujukan kepada tali 5 warna
dan buat-kan Batasan
atau Lingkaran Suci
di Tanah atau Lantai
dengan mengunakan tali tersebut.
Semua Cara tersebut bisa digunakan.
Jika Ia yakin dan
menerima Mantra Agung sesuai dengan Ajaran Dharma, maka Ia akan mendapatkan
buah Hasil-nya.”
* * *
“Jika siapa saja bisa mendengar Nama dari Mantra Agung ini, dosa-dosa
hasil Kehidupan Lampau tak terukur Kalpa-Kalpa lama-nya, dapat lenyap, bayang-kan
berapa besar Karma Kebaikan bagi Sang Pelafal Mantra Agung !
Jika siapa saja mampu
melafal dan mengingat Mantra Agung ini, Kita Semua seharus-nya tahu bahwa Ia telah memberikan persembahan dan menjaga
Para Buddha tak terhitung banyak-nya dan
telah menanam banyak Akar Kebajikan. Jika Ia mampu melafal dan mengingat Mantra
Agung sesuai dengan Ajaran Dharma untuk membebaskan Semua Makhluk dari
penderitaan, Kita Semua semesti-nya tahu bahwa Ia memiliki Hati Suci Yang Maha Welas
Asih, dan akan segera menjadi Buddha.”
“Jika Ia melafalkan
Mantra Agung kepada Semua Makhluk yang dilihat-nya, membuat Mereka mendengar-nya
sebagai sebab awal pencapaian Hati Suci, maka Jasa dan Pahala-nya sungguh tak
terlukisan, tak terbatas dan tidak akan habis dipuji atau di-Agung-kan.”
~ ~ ~
“Jika Ia dapat dengan
Hati yang Tulus, menjalankan Atha-Sila,
minta pengampunan semua dosa-dosa Masa Lampau dengan mewakili Semua Makhluk,
juga minta pengampunan akan dosa-dosa-nya Sendiri selama Kalpa-Kalpa yang tak
terhitung, Lafal-kan Mantra Agung ini dan jangan biarkan suara lafal-an
terhenti, maka Ia akan mencapai 4 Tingkat Kesucian di Kehidupan Ini ;
~ ~ ~
Jika Ia memiliki
bakat dan Kebijaksanaan dalam Ajaran Dharma dan menguasai berbagai Kebijakan
dalam penglihatan Dharma-nya, maka pencapaian Tingkatan Dasa-Bhumi tidak akan terlalu sulit bagi-nya, apalagi dengan
pencapaian Kemakmuran Duniawi yang sungguh mudah didapat. Semua keinginan-nya
pasti terpenuhi.”
~ ~ ~
“Jika Ia ingin
menguasai Makhluk Halus, maka Ia harus mencari tulang kepala di dalam Hutan,
bersih-kan dan buat-kan Altar Suci Mandala di depan Patung Bodhisattva Avalokitesvara
Tangan Seribu dan Seribu Mata, beri-kan persembahan berupa wangi-wangi-an, bunga-bunga-an,
minuman dan makanan Vegetarian, maka setelah 7 hari, Makhluk Halus itu akan
datang dan mematuhi-nya.”
“Jika Ia ingin
menguasai Ke-Empat Dewa Caturmaharaja-Loka, maka Ia harus melafalkan Mantra
Agung ditujukan kepada dupa kayu cendana dan kemudian dinyalakan, maka Ia akan
mendapat hasil-nya, berkat Kekuatan Kasih Sayang dan Tekad Bodhisattva Yang Agung
dan Kekuatan Mantra Agung Yang Sungguh Luas dan Sakti.”
* * *
Sang Buddha,
Tathagataya kemudian berkata kepada Ananda :
“Jika ada bencana
yang terjadi di Sebuah Negeri,
jika Sang Raja atau Pemimpin Negeri
dapat menjalankan Negeri
berdasarkan Hukum yang Benar, memperjuangkan Hak Rakyat
dan melindungi Hak Kehidupan
Binatang,
tidak bertindak tidak adil terhadap siapa saja,
tidak menyalahkan Rakyat,
selama 7 hari dan 7 malam,
menjaga Pikiran dan badan dengan Tulus dan tidak
malas,
dengan bersikap demikian melafal dan mengingat Mantra
Agung Kasih Sayang Dari Hati Suci Yang Maha Agung, maka seluruh bencana akan
lenyap, 5 jenis tanaman pangan akan tumbuh subur dan Rakyat-nya akan hidup
Damai dan Bahagia.”
~ ~ ~
“Jika Sebuah Negeri
sering diserang oleh musuh dari berbagai Negeri yang Lain,
Rakyat tidak merasa aman,
Para Pejabat berkhianat,
penyakit menular di mana-mana,
hujan dan kemarau menjadi tidak seimbang dan kacau,
atau bahkan sampai Matahari dan Bulan
pun tidak dapat
memberi Manfaat,
ketika bencana tersebut tiba,
Rakyat dengan semesti-nya
membuat Patung Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu dan Seribu Mata yang
memandang ke Arah Barat, beri-kan persembahan dengan Tulus Hati berupa
wangi-wangi-an, bunga-bunga-an, bendera warna-warni, payung-payung berharga
atau makanan dan minuman Vegetarian ratus-an rasa dan selama 7 hari 7 malam,
jika Sang Raja atau
Pemimpin dapat menjaga badan dan Pikiran dengan Tulus dan tidak malas, dengan
bersikap demikian melafal dan mengingat Kalimat Agung dari Mantra Agung, maka Para
Musuh akan melunak dan kembali ke Negeri-nya masing-masing dan tidak akan
mengganggu kembali.
Negeri-Negeri
tersebut akan saling berhubungan dan akan memiliki hubungan yang erat, Para Pangeran
dan Pejabat akan Setia, Ratu dan Tuan Putri dan Para Pekerja Istana juga akan
menjadi Setia terhadap Sang Raja atau Pemimpin. Naga dan Makhluk Halus akan
melindungi Negeri, hujan akan turun sesuai dengan saat-nya, tanaman akan
berbuah lebat dan Rakyat akan Berbahagia.”
~ ~ ~
“Jika ada siapa saja
dalam Keluarga
yang menderita penyakit yang sangat serius,
atau jika ratus-an berbagai jenis Makhluk Halus
mencoba menghancurkan
Seluruh Keluarga;
atau ada Orang-orang Jahat
berkeinginan untuk
berbuat jahat kepada Keluarga tersebut; atau Seluruh Keluarga menjadi tidak
rukun,
Mereka semesti-nya
membuat Altar Mandala di depan Patung Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu
dan Seribu Mata, kemudian sebut-kan Nama Bodhisattva Avalokitesvara dengan Ketulusan
Hati yang mendalam, kemudian Lafal-kan Mantra Agung ini 1.000 kali, maka Seluruh
kemalangan akan lenyap, Seluruh Keluarga akan hidup Damai selama-nya.”
* * *
Ananda bertanya
kepada Sang Buddha :
“Bhagavate, apa Nama
Mantra Agung tersebut ? Bagaimana menerima dan menjaga-Nya ?”
Sang Buddha menjawab :
“Mantra Agung ini
memiliki banyak Nama,
salah satu-nya ialah
Luas
Maha Sempurna,
Nama yang Lain-nya ialah
Kasih
Sayang Yang Luas dan Tak Terhalang,
Nama yang Lain-nya ialah
Dharani
Penyambung Kehidupan,
Nama yang Lain-nya ialah
Dharani
Penghalau Kehidupan Yang Buruk,
Nama yang Lain-nya ialah
Dharani
Penghancur Karma Buruk Penghalang,
Nama yang Lain-nya ialah
Dharani
Mutiara Pemberi Segala Keinginan,
Nama yang Lain-nya ialah
Dharani
Kebebasan Sesuai Dengan Keinginan Hati,
Nama yang Lain-nya ialah
Dharani
Pencapaian Tingkatan Atas Dengan Cepat.
Demikian-lah Nama-Nama
Mantra Agung ini yang Engkau harus ingat dan menjaga-Nya.”
* * *
Kemudian Ananda
bertanya kepada Sang Buddha :
“Bhagavate, Siapa Nama Bodhisattva-Mahasattva yang Sungguh Baik memberi Ajaran
kepada Kita tentang Mantra Agung ini ?”
Sang Buddha menjawab :
“Bodhisattva ini
bernama
Avalokitesvara, Makhluk Agung Yang Tak Terbatas,
Juga dikenal dengan Nama
Seribu Mata Terang.
* * *
Orang Budiman,
Bodhisattva Avalokitesvara memiliki Kekuatan Agung Yang Tidak Terbayangkan. Kalpa-Kalpa tak terhitung yang Lalu, Ia telah menjadi Seorang Buddha yang
bernama
Buddha
Dharma Suci Terang Benderang Tathagataya.
Karena Kekuatan Tekad
Kasih Sayang-Nya Yang Agung, untuk memanggil Semua Para Bodhisattva untuk
memberi Ketenangan dan Kebaikan kepada Semua Makhluk, Ia muncul sebagai
Bodhisattva.
Engkau Semua-Nya, termasuk
Para Bodhisattva, Brahma, Dewa Trayastrimsa,
Naga dan Makhluk Suci sudah semesti-nya menghormati Beliau dan Lafal-kan Nama-Nya
dengan Tulus, maka Semua-nya akan mendapatkan Jasa, Pahala, Karma Baik yang tak
terbatas dan dosa-dosa yang tak terhingga akan lenyap, pada Akhir Kehidupan
akan terlahir di Tanah Suci
Buddha
Amitabha Tathagataya.”
* * *
Sang Buddha kemudian
berkata kepada Ananda :
“Mantra Agung yang telah diucapkan oleh Bodhisattva Avalokitesvara
adalah Benar, Sejati dan Sempurna.
Jika berkeinginan
untuk mengundang Sang Bodhisattva, maka Lafal-kan Mantra Agung ini sebanyak 21
kali ditujukan kepada sebuah dupa Guggula
dan kemudian dinyalakan, maka Sang Bodhisattva akan muncul.”
~ ~ ~
“Jika dipengaruhi
oleh jiwa kucing, carikan tulang kepala kucing yang sudah mati, bakar sampai
menjadi abu, campurkan abu dengan tanah liat yang bersih, dipadatkan dan dibentuk
sehingga serupa bentuk kucing. Di depan Patung Bodhisattva Avalokitesvara
Tangan Seribu dan Seribu Mata, Lafal-kan Mantra Agung sebanyak 108 kali
ditujukan ke sebuah pisau tajam, dan model kucing tersebut mulai dipotong
hingga 108 potongan dengan melafal dan menyebutkan Nama-nya sekali tiap
memotong, maka jiwa kucing tersebut akan pergi dan tidak akan kembali.”
~ ~ ~
“Jika digigit
serangga beracun, campur-kan bubuk dupa Karpura
dengan dupa Guggula dengan jumlah
yang sama, tambah-kan 1 mangkuk air sumur murni (*), dimasak dan disaring, kemudian
Lafal-kan Mantra Agung sebanyak 108 kali ditujukan kepada hasil ramuan di depan
Patung Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu dan Seribu Mata, hasil ramuan
kemudian diminum, maka penyakit pun akan sembuh.”
( * Air sumur murni : air sumur yang paling murni pada
waktu pagi hari, air yang pertama diambil )
~ ~ ~
“Jika digigit oleh
ular atau kalajengking, Lafal-kan Mantra Agung sebanyak 7 kali ditujukan kepada
bubuk jahe, kemudian oles-kan bubuk di sekitar gigitan, maka luka akan segera
sembuh.”
~ ~ ~
“Jika Seseorang
berkeinginan untuk berbuat jahat terhadap-mu, karena dendam dan kebencian, Engkau
harus mencari tanah liat yang bersih, atau tepung, atau lilin (wax), dan dibentuk tubuh (dummy) Orang tersebut. Di depan Patung
Bodhisattva Avalokitesvara, Lafal-kan Mantra Agung sebanyak 108 kali ditujukan
kepada pisau yang tajam, kemudian dummy
dipotong 108 kali, tiap potongan dibacakan Mantra sekali dan sebut-kan Nama-nya
sekali dan bakar semua 108 potongan. Maka Orang tersebut akan menjadi bahagia,
akan menghormati-mu dan menjadi Sahabat-mu selama akhir hayat-nya.”
~ ~ ~
“Jika Engkau mendapat
penyakit mata rabun atau ke-buta-an, atau berwarna keputihan atau kemerahan,
cari-kan buah Haritaki, buah Amala dan buah Vihetaki, tumbuk semua menjadi halus. Sewaktu menumbuk harus dijaga
Kesucian-nya : jangan sampai dilihat oleh Wanita yang baru melahirkan atau oleh
seekor anjing atau seekor babi dan Lafal-kan Nama Buddha, campur-kan bubuk
dengan susu atau susu Ibu, susu harus dari Ibu Anak Lelaki.
Ketika selesai, di
depan Patung Bodhisattva Avalokitesvara Tangan Seribu dan Seribu Mata, Lafal-kan
Mantra Agung sebanyak 1.008 ditujukan kepada hasil ramuan tersebut, kemudian
dioleskan kepada mata yang sakit selama 7 hari penuh, diam dalam ruangan yang
hening dan jangan terkena angin, maka mata akan segera sembuh, warna keputihan
atau kemerahan akan hilang dan penglihatan pun menjadi tajam.”
~ ~ ~
“Jika terinfeksi oleh
demam yang tak kunjung hilang, Lafal-kan Mantra Agung sebanyak 21 kali
ditujukan kepada kulit harimau, macan tutul atau serigala, selimut-kan kulit tersebut
ke sekujur tubuh, maka demam pun akan segera turun. Kulit singa merupakan
pilihan yang paling baik.”
~ ~ ~
“Jika seseorang
digigit oleh ular, ambil kotoran telinga Sang pasien, Lafal-kan Mantra Agung
sebanyak 21 kali ditujukan kepada kotoran telinga tersebut, letak-kan pada luka
bekas gigitan, maka luka akan segera sembuh.”
~ ~ ~
“Jika kejahatan
melanda Hati, sungguh merana hingga berkeinginan untuk mengakhiri Kehidupan-nya,
maka cari-kan peach-gum (*) sebesar
buah persik, campur-kan satu mangkuk air yang bersih kemudian dimasak dan
diambil sari-nya ke dalam setengah mangkuk. Lafal-kan Mantra Agung sebanyak 7
kali ditujukan kepada mangkuk ramuan tersebut, kemudian di-minum semua-nya,
maka penyakit akan sembuh. Ramuan ini tidak boleh diracik oleh seorang Wanita.”
( * peach gum
= di China digunakan untuk pengobatan dan bisa untuk dimakan )
~ ~ ~
Ke Halaman 6 >>